| ||||||||||||||
Elaeis Jacq., - |
Kelapa sawit (Elaeis) termasuk golongan tumbuhan palma. Di Indonesia penyebarannya di daerah Aceh, pantai timur Sumatra, Jawa, dan
Kelapa sawit pertama kali ditanam secara massal pada tahun 1911 di daerah asalnya, Afrika Barat. Namun kegagalan penanaman membuat perkebunan dipindahkan ke Kongo.
Kelapa sawit masuk ke
Kelapa sawit termasuk tumbuhan pohon. Tingginya dapat mencapai 24 meter. Bunga dan buahnya berupa tandan, bercabang banyak. Buahnya kecil, bila masak berwarna merah kehitaman. Daging buahnya padat. Daging dan kulit buahnya mengandung minyak. Minyaknya itu digunakan sebagai bahan minyak goreng, sabun, dan lilin. Ampasnya dimanfaatkan untuk makanan ternak. Ampas yang disebut bungkil itu digunakan sebagai salah satu bahan pembuatan makanan ayam. Tempurungnya digunakan sebagai bahan bakar dan arang.
Kelapa sawit berkembang biak dengan biji, tumbuh di daerah tropis, pada ketinggian 0 - 500 meter di atas permukaan laut. Kelapa sawit menyukai tanah yang subur, di tempat terbuka dengan kelembaban tinggi. Kelembaban tinggi itu antara lain ditentukan oleh adanya curah hujan yang tinggi, sekitar 2000-2500 mm setahun.
Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) termasuk ke dalam famili Palmae dan subkelas Monocotyledoneae. Spesies lain dari genus Elaeis adalah E. melanococca yang dikenal sebagai kelapa sawit Amerika Latin. Beberapa varietas unggul yang ditanam adalah : Dura, Pisifera dan Tenera.
VARIETAS
Varietas yang banyak diusahakan umumnya merupakan varietas jenis Tenera (persilangan varietas jenis Dura dan Pisifera). Varietas ini mewarisi sifat-sifat unggul seperti inti kecil, cangkang tipis, daging buah tebal (60–90 % dari buah) serta kandungan minyak yang tinggi. Beberapa contoh varietas unggul kelapa sawit, yaitu:
1. Deli Dura x Pisifera Dolok Sinumbah
a. Umur mulai berproduksi 30 bulan
b. Jumlah tandan 12 tandan/tahun
c. Berat tandan 17 kg
d. Kandungan minyak 6,8 ton/ha/tahun
2. Deli Dura x Pisifera Bah Jambi
a. Umur mulai berproduksi 30 bulan
b. Jumlah tandan 13 tandan/tahun
c. Berat tandan 16 kg
d. Kandungan minyak 6,9 ton/ha/tahun
3. Deli Dura x Pisifera Marihat
a. Umur mulai berproduksi 30 bulan
b. Jumlah tandan 12 tandan/tahun
c. Berat tandan 17 kg
d. Kandungan minyak 6,7 ton/ha/tahun.
4. Deli Dura x Pisifera lame
a. Umur mulai berproduksi 30 bulan
b. Jumlah tandan 14 tandan/tahun
c. Berat tandan 16 kg
d. Kandungan minyak 7,0 ton/ha/tahun
5. Deli Dura x Pisifera Yangambi
a. Umur mulai berproduksi 30 bulan
b. Jumlah tandan 13 tandan/tahun
c. Berat tandan 16 kg
d. Kandungan minyak 6,9 ton/ha/tahun
6. Deli Dura x Pisifera AVROS
a. Umur mulai berproduksi 30 bulan
b. Jumlah tandan 12 tandan/tahun
c. Berat tandan 16 kg
d. Kandungan minyak 7,0 ton/ha/tahun.
Sejarah kelapa sawit
Sawit atau kelapa sawit (Elaeis guineensis) berasal dari Afrika Barat. Industri sawit Indoensia dan Malaysia bermula ketika empat benih dari Afrika ditanam di Taman
Taman Botani Bogor , Indonesia
Di Taman Botani Bogor yang terletak
Dibangun pada tahun 1817, seluas 87 hektar hasil usaha Prof. Dr. Reinwadt, ahli botani Belanda. Terdapat 20,000 tanaman yang tergolong dalam 6,000 spesies.
Perkebunan kelapa sawit di Malaysia
Industri sawit Malaysia bermula pada 1917 ketika Ladang Tenmaran di Kuala Selangor ditanam dengan benih dura Deli dari Rantau Panjang.
Ciri Fisiologis
Daun
Seperti tanaman palma lainnya, daunnya merupakan daun majemuk. Daun berwarna hijau tua dan pelapah berwarna sedikit lebih muda. Penampilannya sangat mirip dengan tanaman salak, hanya saja dengan duri yang tidak terlalu keras dan tajam.
Batang
Batang tanaman diselimuti bekas pelapah hingga umur 12 tahun. Setelah umur 12 tahun pelapah yang mengering akan terlepas sehingga menjadi mirip dengan tanaman kelapa.
Akar
Akar serabut tanaman kelapa sawit mengarah ke bawah dan samping. Selain itu juga terdapat beberapa akar napas yang tumbuh mengarah ke samping atas untuk mendapatkan tambahan aerasi.
Bunga
Bunga jantan dan betina terpisah dan memiliki waktu pematangan berbeda sehingga sangat jarang terjadi penyerbukan sendiri. Bunga jantan memiliki bentuk lancip dan panjang sementara bunga betina terlihat lebih besar dan mekar.
Tanaman sawit dengan tipe cangkang pisifera bersifat female steril sehingga sangat jarang menghasilkan tandan buah dan dalam produksi benih unggul digunakan sebagai tetua jantan.
Buah
Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah tergantung bibit yang digunakan. Buah bergerombol dalam tandan yang muncul dari tiap pelapah.
Kandungan minyak bertambah sesuai kematangan buah. Setelah melewati fase matang, kandungan asam lemak bebas (FFA, free fatty acid) akan meningkat dan buah akan rontok dengan sendirinya.
Buah terdiri dari tiga lapisan:
- Eksoskarp, bagian kulit buah berwarna kemerahan dan licin.
- Mesoskarp, serabut buah
- Endoskarp, cangkang pelindung inti
Inti sawit merupakan endosperm dan embrio dengan kandungan minyak inti berkualitas tinggi.
Habitat
Habitat aslinya adalah daerah semak belukar. Sawit dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis (15° LU - 15° LS). Tanaman ini tumbuh sempurna di ketinggian 0-500 m dari permukaan laut dengan kelembaban 80-90%. Sawit membutuhkan iklim dengan curah hujan stabil, yaitu daerah yang tidak tergenang air saat hujan dan tidak kekeringan saat kemarau.
Perkembangbiakan
Kelapa sawit berkembang biak dengan cara generatif. Buah sawit matang pada kondisi tertentu embrionya akan berkecambah menghasilkan tunas (plumula) dan bakal akar (radikula).
Kelapa sawit memiliki banyak jenis, berdasarkan ketebalan cangkangnya kelapa sawit dibagi menjadi Dura, Pisifera, dan Tenera. Dura merupakan sawit yang buahnya memiliki cangkang tebal sehingga dianggap memperpendek umur mesin pengolah namun biasanya tandan buahnya besar-besar dan kandungan minyak pertandannya berkisar 18%. Pisifera buahnya tidak memiliki cangkang namun bunga betinanya steril sehingga sangat jarang menghasilkan buah. Tenera adalah persilangan antara induk Dura dan Pisifera. Jenis ini dianggap bibit unggul sebab melengkapi kekurangan masing-masing induk dengan sifat cangkang buah tipis namun bunga betinanya tetap fertil. Beberapa tenera unggul persentase daging perbuahnya dapat mencapai 90% dan kandungan minyak pertandannya dapat mencapai 28%.
Untuk pembibitan massal, digunakan teknik kultur jaringan.
Hasil tanaman
Bagian yang paling populer untuk diolah dari kelapa sawit adalah buahnya. Bagian daging buah menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang diolah menjadi bahan
Minyak inti menjadi bahan
Buah diproses dengan membuat lunak bagian daging buah dengan temperatur 90°C. Daging yang telah melunak dipaksa untuk berpisah dengan bagian inti dan cangkang dengan pressing pada mesin silinder berlubang. Daging inti dan cangkang dipisahkan dengan pemanasan dan teknik pressing. Setelah itu dialirkan ke dalam lumpur sehingga sisa cangkang akan turun ke bagian bawah lumpur.
Sisa pengolahan buah sawit sangat potensial menjadi bahan campuran makanan ternak dan difermentasikan menjadi kompos.
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Kelapa_sawit"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar